Untuk membuat server DHCP ini kita harus pastikan bahwa komputer kita bersistem operasi Linux Debian Versi Text dan telah memounting data dari cd ke 1 sampai ke 8. Langkah langkah pembuatannya adalah :
1. Masuklah pada root dan ketikkan passwordnya
2. Masuk pada cd / dengan mengetikkan cd /
3. Sebelum membuat DHCP Server, pastikan PC anda telah terinstal dhcpd3 server.
Dengan cara :
- Masukkan cd Debian 4 lalu enter
- Kemudian tuliskan perintah install yaitu apt-get install dhcp3-server
- Dan tunggu prosesnya
4. Kemudian masuklah pada folder etc dan network dengan menggunakan perintah
cd etc/network
5. Setelah itu konfigurasi, dengan cara masuklah pada file interfaces menggunakan
perintah pico atau vi interfaces
- Untuk pc client maka konfigurasi seperti dibawah ini :
auto eth0
iface eth0 inet dhcp
- Untuk pc Server maka konfigurasi seperti dibawah ini :
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.99.1
netmask 255.255.255.0
network 192.168.99.0
broadcast 192.168.99.255
gateway 192.168.99.1
6. Kemudian restart dengan perintah /etc/init.d/networking restart
7. Setelah itu masuk pada folder dhcp3 dengan perintah cd dhcp3
8. Lalu bukalah file dhcp dengan mengetikkan pico atau vi dhcp.conf dan editlah
seperti dibawah ini :
# A slightly configuration for an internal subnet.
# subnet 192.168.99.1 netmask 255.255.255.0{
# range 192.168.99.2 192.168.99.5 & |
# option domain-name-server ns1.internal.example.org
# option router 192.168.99.1
# option broadcast-address 192.168.99.255
# option domain-name "internal.example.org"
# default_lease_time 600
# max_lease_time 7200
#}
maka hapuslah tanda pagar (#) seluruhnya kecuali # A slightly different
configuration for an internal subnet. Kemudian gantilah tulisan yang tebal dengan
ip pc kita
9. Kemudian restart dengan perintah /etc/init.d/dhcp3-server restart
Minggu, 21 September 2008
Membuat DHCP Server Dengan Menggunakan Linux Debian Versi Text
Memounting Data / Mendatabasekan Data Pada Linux Debian Versi Text
Sebelum kita melakukan mounting data kita harus memastikan terlebih dahulu pc kita bersistem operasi Linux Debian Versi Text. Langkah mounting adalah sebagai berikut :
1. Masuklah pada root dan ketikkan passwordnya
2. Masuk pada cd / dengan mengetikkan cd /
3. Kemudian masukkan cd Debian 1
4. Setelah itu ketikkan perintah mounting yaitu apt-cdrom add dan enter
5. Tunggu prosesnya jika sudah selesai eject
6. Kemudian lakukan pada cd cd yang lain dengan perintah yang sama
Membuat DNS Server Dengan Menggunakan Linux Debian Versi Text
Untuk membuat server DNS ini kita harus pastikan bahwa komputer kita bersistem operasi Linux Debian Versi Text dan telah memounting data dari cd ke 1 sampai ke 8. Langkah langkah pembuatannya adalah :
1. Masuklah pada root dan ketikkan passwordnya
2. Masuk pada cd / dengan mengetikkan cd /
3. Sebelum membuat DNS Server, pastikan PC anda telah terinstal bind9. Dengan cara :
- Masukkan cd Debian 4 lalu enter
- Kemudian tuliskan perintah install yaitu apt-get install bind9
- Dan tunggu prosesnya
4. Sebelum mengkonfigurasi bind lebih lanjut maka aturlah terlebih dahulu ipnya
melalui pico interfaces tapi sebelumnya masuklah dulu pada folder etc dan network
seperti cara pengaturan ip pada DHCP Server yang telah dijelaskan
5. Apabila ipnya telah diatur maka kemudian masuklah pada folder bind dengan
mengetikkan perintah cd etc/bind
6. Lalu Konfigurasi dengan cara masuklah pada file named dengan mengetikkan pico
named.conf
7. Kemudian carilah tulisan :
zone “127.in-addr.arpa”{
type master;
file “/etc/bind/db.127”;
};
Dan tambahkan dibawahnya :
Enter
zone “debian.com.”{ => di isikan alamat server kita misal dua.com.
type master;
file “/var/cache/bind/db.debian”;
};
zone “192.in-addr.arpa”{
type master;
file “/var/cache/bind/db.192”;
};
8. Kemudian save dengan menekan ctrl+x dan y
9. Lalu copy file db.127 dan db/local pada directory yang sama yaitu directory
/var/cache/bind dan kita ganti namanya menjadi :
db.127 => db.192
db.local => db.debian
dengan perintah cp db.127 /var/cache/bind/db.192 dan cp db.local /var/cache
/bind/db.debian
10. Kemudian masuk pada folder /var/cache/bind, untuk masuk ke dalam itu terlebih
dahulu kita ketikkan cd / baru kemudian kita tuliskan cd var/cache/bind
11. Cek apakah file yang di copy telah tersimpan, dengan menggunakan perintah ls
12. Lalu edit file db.debian seperti dibawah ini :
;
; bind data file for local loopback interface
;
$ TTL 604800
@ IN SOA dua.com.root.dua.com
1 ; serial
604800 ; refresh
86400 ; retry
2419200 ; expire
604800 ; negative cache TTL
;
@ IN NS dua.com
@ IN A 192.168.99.1
www IN A 192.168.99.1
Ubahlah tulisan tulisan yang berhuruf tebal sesuai dengan alamat dan ip pc kita
13. Kemudian edit juga db.192 seperti dibawah ini :
;
; bind data file for local loopback interface
;
$ TTL 604800
@ IN SOA dua.com.root.dua.com
1 ; serial
604800 ; refresh
86400 ; retry
2419200 ; expire
604800 ; negative cache TTL
;
@ IN NS dua.com
1.99.168 IN PTR dua.com
www IN PTR dua.com
Ubahlah tulisan tulisan yang berhuruf tebal sesuai dengan alamat dan ip pc kita
14. Kemudian restart dengan menggunakan perintah /etc/init.d/bind9 restart, apabila
tidak ada kata failed maka kita telah berhasil
15. Langkah selanjutnya adalah mengecek apakah DNS Server telah berhasil caranya :
- Sambungkan pada client misalnya client kita windows Xp
- Kemudian bukalah internet explore
- Klik Control Panel, pilih dan klik Network Connection
- Double klik pada Local area connection
- Pilih Properties, klik internet protokol (TCP/IP)
- Pada kotak dialog ip pilih use the following ip address dan isikan ipnya
- Pada kotak dialog DNS Server pilih use the following DNS Server addresses dan
isikan ip DNS Kita
16. Untuk mengecek apakah server kita telah berhasil atau belum maka ping ke server
dan ping lah alamat server kita misalnya dua.com, apabila berhasil maka DNS
Server yang kita buat telah berhasil
Membuat FTP Server Dengan Menggunakan Linux Debian Versi Text
Untuk membuat server FTP ini kita harus pastikan bahwa komputer kita bersistem operasi Linux Debian Versi Text dan telah memounting data dari cd ke 1 sampai ke 8. Langkah langkah pembuatannya adalah :
1. Masuklah pada root dan ketikkan passwordnya
2. Masuk pada cd / dengan mengetikkan cd /
3. Sebelum membuat FTP Server,pastikan PC anda telah terinstal FTP Server.
Dengan cara :
- Masukkan cd Debian 5 lalu enter
- Kemudian tuliskan perintah install yaitu apt-get install vsftpd
- Dan tunggu prosesnya
4. Kemudian masuklah pada folder etc dengan mengetikkan perintah cd etc
5. Lalu Konfigurasi dengan cara masuklah pada file vsftpd dengan mengetikkan
pico vsftpd.conf
6. Kemudian edit dengan cara hapus tanda pagar (#) pada kalimat :
# local_enable=yes
# write_enable=yes
# anon_mkdir_write_enable=yes
# dirmessage_enable=yes
7. Kemudian simpan dengan cara tekan ctrl+x kemudian ketik y
8. Setelah itu restart dengan perintah /etc/init.d/vsftpd restart
9. Langkah selanjutnya adalah mengecek pada client windows XP dengan langkah :
- Masuklah pada control panel
- Pilih Network Connection dan pilih properties
- Kemudian pilih Internet protocol TCP/IP dan isi alamat ip clientnya, pada kotak
dialog DNS isi alamat ip server yang digunakan sebagai DNS Server kemudian OK
- Lalu bukalah Commant Prompt dan ketik ifconfig untuk mengecek ip yang telah
dibuat kemudian ping ke ip server
- Setelah itu ketikkan ftp (alamt ipnya) misalnya ftp 192.168.36.1 dan tekan enter
- Lalu akan muncul :
Connected to 192.168.36.1
Name (192.168.36.1: root) = dua
331 please specity the password
Password: …….. (isikan passwordnya)
230 login successful
Remote system type is unix
Using binary mode to transfer files
ftp>
- Kemudian buatlah percobaan apakah ftp server telah berhasil atau belum buatlah
sebuah directory dengan perintah mkdir, misalnya
ftp> mkdir coba dan enter
- Setelah itu akan muncul letak directory yang telah dibuat tadi, misalnya
257”/home/dua/coba”created
- Itu menunjukkan keberadaan letak dari directory tersebut di home
10. Kemudian cek pada server, apakah directory yang telah dibuat di client dapat
dibaca oleh server dengan cara :
- Masuklah pada folder yang telah ditunjukkan pada saat pembuatan
- Misalnya : cd home/dua
- Ketikkan ls, untuk mengecek apakah directory yang kita buat tadi telah ada
11. Jika directory coba telah ada berarti ftp server yang dibuat telah ada
Minggu, 10 Agustus 2008
Membuat Router dengan Menggunakan Linux Debian Berbasis Text
"Test lagi test lagi.... ya githu deh klo dah kelas 3 kerjaan nya cuman test, test dan test. kemarin baru az test membuat router dan jaringan nya dengan Packet Tracer 4.1, kemudian dilanjutkan presentasi tentang Protokol WAN dan yang terakhir nie .... barusan az slesai adalah test membuat router asli dengan OS Linux Debian ..... hah puyenk .... mana nilainya kagak memuaskan lagi .... jadi suebel deh .... tapi aku harus semangat truz ... karena masih buanyak test lain yang menantiku"
Mau TaU gMna CaRa M'bUatnya ... simak UraiaNnya di bawah ini ....
1. Komputer harus terinstal SO LInux Debian
2. Sediakan dua PC, satu sebagai Router dan satunya lagi sebagai Klien
3. Pada Login : isikan user Root dan masukkan Passwordnya
4. Setelah itu masuklah pada folder etc dengan mengetikkan cd etc
5. Kemudian masuklah lagi pada folder network dengan mengetikkan cd network
6. Apabila ingin menggunakan cara yang lebih praktis maka ketikkan cd etc/network
7. Kemudian ketikkan pico atau vi interfaces, untuk mengatur ip nya
8. Untuk vi interfaces pada Router ketikkan seperti dibawah ini
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.10.36
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.10.255
network 192.168.10.0
gateway 192.168.10.1
auto eth1
iface eth1 inet static
address 192.168.15.1
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.15.255
network 192.168.15.0
iface lo inet loopback
9. Untuk vi interfaces pada client ketikkan seperti dibawah ini
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.15.3
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.15.255
network 192.168.15.0
gateway 192.168.15.1
iface lo inet loopack
10. Kemudian aturlah ip tablenya dengan menggunakan cara, ketikkan pada pc Router -t
nat -A POSTROUTING -s 192.168.15.0/24 -j MASQUERADE
11. Setelah itu ketikkan ip tables-save
12. Lalu restart dengan menggunakan perintah /etc/init.d/networking restart
13. Untuk mengecek apakah ip tables sudah masuk maka ketikkan perintah iptables -t
nat -n -L
14. Setelah itu keluarlah dari folder network dengan perintah cd ..
15. Pada folder etc bukalah file sysctc1 dengan perintah vi atau pico sysctc1.conf,
Hapuslah tanda pagar (#) pada kata # net.ipv4.conf.default.forwading=1
16. Setelah itu lakukan ping antara Router dan client, apabila bisa diping maka pembuatan router telah berhasil
Kamis, 05 Juni 2008
Laporan Membuat Router Dinamis Dengan Menggunakan Packet Tracer 4.1
Cara Membuat Router Dinamis Dengan Menggunakan Packet Tracer 4.1, yaitu
- Komputer yang akan digunakan harus telah terinstall aplikasi Packet Traser.
- Kemudian klik start lalu pilih Packet Traser 4.1
- Maka akan muncul lembar kerja Packet Traser 4.1
- Kemudian buatlah sebuah rangkaian jaringan
- Caranya sama seperti pada pembuatan rangkaian jaringan Router static.
- Kemudian sambungkan router dan computer dengan menggunakan kabel seperti pada pembuatan router static
- Setelah itu atur IP pada router dan computer, langkah langkahnya juga sama seperti pada pembuatan router static
Cara Routing Dinamis
a. Melalui cara Grafis
- Klik Router yang telah kita buat
- Maka akan keluar kotak pengaturan untuk Router
- Kemudian pada kolom atas yang terdiri dari Physical,Config dan CLI, Kemudian masuklah pada Config
- Setelah itu pilih dan klik RIP
- Kemudian pada Network isikan alamat ip address dari router tersebut
- Dan klik Add
- Kemudian isikan juga alamat serial router tersebut
- Lakukan perintah ini pada router – router yang lain
b. Melalui cara Teks
- Klik pada Router yang telah kita buat
- Maka akan keluar kotak pengaturan untuk Router
- Kemudian pada kolom atas yang terdiri dari Physical,Config dan CLI, Kemudian masuklah pada CLI
- Maka akan keluar perintah enable> kemudian enter
- Lalu ketikkan configure terminal
- Kemudian ketikkan router rip
- Setelah itu isikan alamat network router tersebut dengan mengetikkan perintah Network
- Kemudian isikan alamat serial router tersebut dengan mengetikkan Network
Baca Selengkapnya ......
Laporan Membuat Router Static Dengan Menggunakan Packet Tracer 4.1
- Komputer yang akan digunakan harus telah terinstall aplikasi Packet Traser.
- Kemudian klik start lalu pilih Packet Traser 4.1
- Maka akan muncul lembar kerja Packet Traser
- Kemudian buatlah rangkaian jaringan dengan 4 router
- Klik pada gambar (Routers) untuk membuat sebuah Router dan pilih Router-PT
- Dan klik pada gambar (End Devices) untuk membuat sebuah computer
- Kemudian hubungkan router dengan computer dengan menggunakan kabel cross dengan meng – klik gambar (Connection) dan pilih kabel Copper Cross-over
- Cara Mengatur IP Address Router :
a. Melalui Cara Grafis
- Klik pada gambar router yang telah kita buat
- Kemudian akan keluar kotak pengaturan untuk Router
- Kemudian pada kolom atas yang terdiri dari Physical,Config dan CLI, pilihlah config
- Untuk mengatur IP Ethernet nya maka kliklah FastEthernet0/0, kemudian isilah IP Addressnya dan juga Subnet Masknya.
- Dan untuk mengatur IP Serial nya maka kliklah Serial2/0, kemudian isilah IP Addressnya dan juga Subnet Masknya, lalu aktifkan Portnya dengan cara berilah tanda centang pada Port Status, pada Clock Rate isikan 64000.
b. Melalui Cara Teks
- Klik pada gambar router yang telah kita buat
- Kemudian akan keluar kotak pengaturan untuk Router
- Kemudian pada kolom atas yang terdiri dari Physical,Config dan CLI, pilihlah CLI
- Kemudian pada perintah : Continue with configuration dialog? [yes/no] : maka ketikkan n, apabila keluar perintah Press RETURN to get started! maka tekanlah enter.
- Kemudian akan keluar Router> kemudian isikan enable.
- Kemudian ketikkan perintah Configure Terminal
- Untuk mengetur IP Ethernetnya maka ketikkan perintah Interface FastEthernet0/0, setelah itu isikan IP Addressnya dengan mengetikkan
setelah itu aktifkan Portnya dengan menggunakan perintah dan ketikkan exit untuk keluar dari perintah ini. - Sedangkan untuk mengatur IP Serial nya maka ketikkan
setelah itu aktifkan Portnya dengan menggunakan perintah dan aturlak Clock Ratenya dengan mengetikkan perintah - Untuk mengetahui apakah Router telah tersambung dengan komputer client maka ping lah Router dengan ip client nya.
- Cara Mengatur IP Address Komputer :
a. Melalui Cara Grafis
- Klik pada komputer yang telah kita buat
- Kemudian akan keluar kotak pengaturan untuk komputer
- Kemudian pada kolom atas yang terdiri dari physical, Config dan Dekstop, pilihlah config.
- Lalu isikan Default Gateway nya yang merupakan ip address dari Ethernet router.
- Setelah itu klik pada FastEthernet dan isilah IP Address dan Subnet Masknya
b. Melalui Cara Teks
- Klik pada komputer yang telah kita buat
- Kemudian akan keluar kotak pengaturan untuk komputer
- Kemudian pada kolom atas yang terdiri dari physical, Config dan Dekstop, pilihlah Dekstop
- Lalu klik Commant Prompt
- Kemudian ketikkan ipconfig
, default gateway computer merupakan ip address Ethernet pada router. - Untuk mengecek apakah sudah terhubung dengan Router maka ketikkan ping
- Cara Routing
a. Melalui cara Grafis
- Klik pada Router yang telah kita buat
- Kemudian akan keluar kotak pengaturan untuk router
- Kemudian pada kolom atas yang terdiri dari physical, Config dan Dekstop, pilihlah config
- kemudian pilih dan klik static
- Kemudian pada Network : Isikan alamat network yang akan di tuju, pada Mask : maka isikan Subnet Masknya, pada Next Hop : maka isikan alamat ip router yang dituju
- Lakukan perintah tersebut pada router – router yang lainnya.
b. Melalui cara Teks
- Klik pada Router yang telah kita buat
- Masuklah pada CLI
- Maka akan keluar perintah enable> kemudian enter
- Lalu ketikkan configure terminal
- Setelah itu pada Router0 ketikkan ip router
- Begitu juga dengan Router – router selanjutnya.
- Kemudian untuk mengeceknya maka lakukanlah perintah ping.
Senin, 02 Juni 2008
Laporan Membuat Router Pada SUSE Yang Berbasis Teks
- Komputer yang akan dijadikan Router harus mempunyai 2 Landcard
- Komputer yang akan dijadikan router juga harus sudah terinstal linux misalnya linux SUSEdan harus terkoneksi oleh jaringan internet.
- Komputer yang akan dijadikan router juga harus sudah terinstal linux misalnya linux SUSEdan harus terkoneksi oleh jaringan internet.
- Pada Network Device Eth0 Choose The Setup Method pilih Static Address Setup.
- Kemudian isikan alamat IP yang mau dibuat. Misal: 192.168.xx.xx
- Kemudian pilih Routing lalu Default Gateway dan isikan alamat gatewaynya.
- Kemudian berilah tanda centang (X) pada Enable IP Forwarding dan pilih finish
- Setelah itu masuklah pada Software, dan pilih Install and remove software
- Kemudian pilih filter dan pilih Search dan pada Search Phrase ketikkan bind dan install semua softwarenya dengan memilih Action kemudian Instal Sourcess dan Accept.
- Tunggu proses install nya.
- Untuk mengaktifkan computer sebagai router maka ketikkan iptables –t nat –A POSTROUTINGT –s 192.168.xx.xx –j MASQUERADE
- Dan enter kemudian restart lah computer dengan cara mengetikkan /etc/init.d/network restart
- Dan selesai
- Lakukan pengecekan dengan mengeping dari komputer client dan apabila sudah bisa anda telah berhasil membuat router linux suse.
Laporan Konfigure Internet Pada SUSE berbasis teks
- masuklah pada yast dan pilihlah Network Devices
- setelah itu pilihlah Network Card
- kemudian pilihlah Configure lalu changes
- dan pada ip address berilah centang pada Automatic Address Setup dan pilihlah Next
- kemudian masukkan cd suse 9.1 dan ketikkan yast
- kemudian pilih Software lalu Install and remove software kemudian pilih filter lalu pilih Search dan pada kotak Search Phrase ketikkan apa yang dicari misalnya w3m dan kemudian enter
- lalu pilih Action dan Instal Sourcess (SRPM) dan pilih accept kemudian ok.
- untuk mengecek apakah sudah berhasil terinstal maka ketikkan w3m.google.com untuk internetan.
Kamis, 03 April 2008
Laporan OJT bulan April
Hari / Tanggal | Kegiatan | Keterangan |
Senin, 31 Maret 2008 |
|
|
Selasa, 1 April 2008 |
|
|
Rabu, 2 April 2008 |
|
|
Kamis, 3 April 2008 |
|
|
Jum’at, 4 April 2008 |
|
|
Sabtu, 5 April 2008 | Libur |
Selasa, 01 April 2008
Macromedia Dreamweaver
Macromedia Dreamweaver adalah atur cara penyunting HTML yang diperkembangkan oleh Macromedia (kini diambil alih oleh Adobe). Ia merupakan sistem penyuntingan yang menggabungkan daya pengeluaran WYSIWYG (What You See Is What You Get) dengan kuasa pengawalan kode HTML. Penggabungan ini adalah unik pada sekitar tahun 1990-an dan menyebabkan penggunaannya secara meluas. Macromedia Dreamweaver sekarang terdapat pula dalam versi Macintosh serta Windows, dan memegang lebih kurang 80 % daripada pasaran atur cara penyunting HTML yang profesional.
Macromedia Dreamweaver merupakan software webdesign yang paling banyak digunakan di dunia. Dengan Macromedia Dreamweaver ini kita akan banyak belajar mengenai penggunaan Spry Fremawork untuk keperluan mendesain web yang profesional, di samping itu banyak pula diperoleh informasi mengenai bagaiamana meng-edit image, membuat template, menggunakan CSS dan membuat web foto album.
Sebagai contoh adalah "Dreamweaver 8". Dreamweaver telah menerima beberapa anugerah, termasuknya "Persembahan Terbaik di Dunia Internet" ("Best Show at the Internet World"), peringkat lima yang berprestasi daripada DuniaMac (MacWorld), serta "Atur Cara Web Tahunan Yang Terbaik" dari "Majalah PC" (PC Magazine).
Ciri-ciri Macromedia Dreamweaver
Ciri-ciri ramah pengguna serta ciri-ciri atasannya menyebabkan Macromedia Dreamweaver menjadi pilihan terunggul, baik oleh pereka web yang profesional, maupun mereka yang baru mengerti mengenai internet.
Ciri-ciri Dreamweaver yang terbaik termasuk kode HTML yang dikemas secara sederhana serta dihadapkan pada pilihan-pilihan HTML yang terbaru (seperti HTML Dinamik dan gaya sunting melata (cascading style sheet (CSS)). Dreamweaver juga mempunyai atur cara penyunting teks yang terpadu serta didukung dengan bahasa pemrograman atau JavaSkrip. Macromedia Dreamweaver memadukan BBEdit (atur cara HTML yang terpopular bagi Macintosh) dan Homesite (untuk Windows) dengan bentuk WYSIWYG yang mudah digunakan. Menggunakan program Dreamweaver para pengguna dapat menikmati manfaat bagaimana menyusun kode HTML yang baik.
Beraneka ragam bentuk grafik Dreamweaver menggunakan ‘palet’ dan ‘template’ yang sudah tersedia untuk memudahkan pengguna-pengguna yang baru mulai belajar menciptakan Web yang didalamnya memuat berbagai ciri-ciri seperti animasi, borang interaktif dan penyelesaian e-commerse, walaupun mereka tidak memahami HTML.
Dreamweaver memnyediakan pengguna memilih berbagai macam bentuk ‘template’ untuk membangun web yang baik. Macromedia Dreamweaver juga terdapat ‘tools’ yang memudahkan pengeditan untuk pengguna baru, seperti mencari dan mengganti garis-garis teks ataupun kode dengan apa saja parameter yang ditentukan. Panel perjalanan (behaviors panel) juga memudahkan penciptaan JavaSkrip yang menarik tanpa pengetahuan pengekodean HTML.
Dengan munculnya versi MX, Macromedia menggabungkan ‘tools’ penciptaan kandungan web dinamis ke dalam Dreamweaver. Sesuai dengan istilah WYSIWYG HTML, Macromedia Dreamweaver memperbolehkan penguna untuk menghubungkan kepada pangkalan data (seperti MySQL) untuk menampilkan dan memaparkan kandungan atau isi web dengan menggunakan teknologi skrip seperti PHP, ASP dan ASP.net, tanpa pengalaman pengaturan / cara terlebih dahulu mengenai hal tersebut.
Ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dari penciptaan website melalui Macromedia Dreamweaver, antara lain:
• Memudahkan dalam me-manage situs
• Web yang dibuat tersusun secara hierarki
• Memudahkan dalam mem-publis halaman situs (website)
• Kita bisa menentukan teknologi server side yang digunakan
• Memudahkan dalam pengaturan CSS (Cascading Style Sheet)
Macromedia Dreamweaver merupakan software yang paling mudah untuk digunakan dalam mendesain web. Banyak sekali fitur-fitur didalamnya yang sangat memudahkan kita untuk merancang desain web tanpa harus mengerti kode-kode HTML. Kita dapat berkreasi sendiri didalamnya sesuai dengan jiwa seni kita yang kita miliki, karena pada program ini dituntut untuk mampu membuat desain web yang interaktif dan menarik. Untuk kalangan pendidik dapat memasukkan materi bahan ajarnya ke dalam bentuk web yang didesain menggunakan Macromedia Dreamweaver. Bagi para pemula program ini sangat memudahkan kita untuk dapat merancang desain web tanpa harus belajar mahal, pasalnya sekarang banyak sekali CD Tutorial yang menyajikan berbagai panduan untuk belajar secara autodidak.
Macromedia Flash
Software untuk membuat animasi yang biasanya digunakan untuk berbagai keperluan di Internet. Misalnya, untuk membuat situs, banner iklan, logo yang beranimasi, serta animasi pelengkap lainnya. Flash dikembangkan dari suatu aplikasi yang bernama SmartSketch. SmartSketch sendiri merupakan aplikasi untuk menggambar yang diluncurkan pada 1994 oleh FutureWave, bukan oleh Macromedia. Aplikasi ini cukup sukses di tengah pasar aplikasi menggambar yang dikuasai oleh Illustrator dan Freehand. Pada musim panas 1995, SmartSketch memperoleh masukan dari penggunanya agar SmartSketch dapat digunakan untuk membuat animasi. FutureWave sangat tertarik untuk membuat suatu aplikasi untuk membuat animasi. Namun FutureWave agak pesimis mengenai pemasarannya, karena pada saat itu animasi hanya didistribusikan dengan VHS atau CD-ROM. Kemudian World Wide Web mulai mengembangkan sayapnya, dimana grafik dan animasi menjadi vital. FutureWave melihat kesempatan ini untuk memasarkan aplikasi yang mampu menghasilkan animasi dua dimensi. Kemudian SmartSketc dimodifikasi sehingga mampu menghasilkan animasi dengan menggunakan pemrograman Java sebagai player-nya. Namanya juga sedikit dimodifikasi menjadi SmartSketch Animator. Namun, nama SmartSketch Animator dirasakan kurang menjual, sehingga nama tersebut diubah menjadi CelAnimator. Tetapi kemudian, karena kuatir dicap sebagai aplikasi pembuat kartun, CelAnimator diubah menjadi FutureSplash Animator. Walaupun dengan ide yang cukup revolusioner, FutureSplash sulit populer. Oleh karena itu FutureWave mendekati Adobe. Namun karena demo FutureSplash yang kurang memuaskan dengan lambatnya animasi, Adobe menolak memproduksi FutureSplash. Baru pada November 1996, Macromedia mendekati FutureWave untuk bekerja sama. FutureWave menyetujui tawaran Macromedia. Kemudian FutureSplash Animator diubah namanya menjadi Macromedia Flash 1.0.
Baca Selengkapnya ......Minggu, 30 Maret 2008
Laporan OJT Bulan Maret
Hari / Tanggal | Kegiatan | Keterangan |
Senin, 03 Maret 2008 |
|
|
Selasa, 04 Maret 2008 |
|
|
Rabu, 05 Maret 2008 |
|
|
Kamis, 06 Maret 2008 |
|
|
Jum’at, 07 Maret 2008 | Libur | |
Sabtu, 08 Maret 2008 | Libur |
Hari / Tanggal | Kegiatan | Keterangan |
Senin, 10 Maret 2008 |
|
|
Selasa, 11 Maret 2008 |
|
|
Rabu, 12 Maret 2008 |
|
|
Kamis, 13 Maret 2008 |
|
|
Jum’at, 14 Maret 2008 |
|
|
Sabtu, 15 Maret 2008 | Libur |
Hari / Tanggal | Kegiatan | Keterangan |
Senin, 17 Maret 2008 |
|
|
Selasa, 18 Maret 2008 |
|
|
Rabu, 19 Maret 2008 |
|
|
Kamis, 20 Maret 2008 | Libur | |
Jum’at, 21 Maret 2008 | Libur | |
Sabtu, 22 Maret 2008 | Libur |
Hari / Tanggal | Kegiatan | Keterangan |
Senin, 24 Maret 2008 |
|
|
Selasa, 25 Maret 2008 |
|
|
Rabu, 26 Maret 2008 |
|
|
Kamis, 27 Maret 2008 |
|
|
Jum’at, 28 Maret 2008 |
|
|
Sabtu, 29 Maret 2008 | Libur |
Minggu, 09 Maret 2008
* Laporan OJT Bulan February
Hari / Tanggal | Kegiatan | Keterangan |
Senin, 18 Februari 2008 |
|
|
Selasa, 19 Februari 2008 |
|
|
Rabu, 20 Februari 2008 |
|
|
Kamis, 21 Februari 2008 |
|
|
Jum’at, 22 Februari 2008 |
|
|
Sabtu, 23 Februari 2008 |
Hari / Tanggal | Kegiatan | Keterangan |
Senin, 25 Februari 2008 |
|
|
Selasa, 26 Februari 2008 |
|
|
Rabu, 27 Februari 2008 |
|
|
Kamis, 28 Februari 2008 |
|
|
Jum’at, 29 Februari 2008 |
|
|
Sabtu, 01 Maret 2008 |
Baca Selengkapnya ......
Kamis, 07 Februari 2008
* Laporan OJT Bulan January
Hari / Tanggal | Kegiatan |
Senin, 21 January 2008 | Pengarahan |
Selasa, 22 January 2008 | * Mempelajari tentang web * Browsing data dari internet * Mempelajari HTML |
Rabu, 23 January 2008 | * Membuat web BPPI dengan HTML * Menambah Acsesoris pada blog |
Kamis, 24 January 2008 | * Melanjutkan membuat web BPPI melalui HTML * Melanjutkan blog |
Jum’at, 25 January 2008 | * Membuat cover Monitoring Media melalui Photoshop * Melanjutkan blog |
Sabtu, 26 January 2008 | libur |
Hari / Tanggal | Kegiatan |
Senin, 28 Januari 2008 |
|
Selasa, 29 Januari 2008 |
|
Rabu, 30 Januari 2008 |
|
Kamis, 31 Januari 2008 |
|
Jum’at, 1 Februari 2008 |
|
Sabtu, 2 Februari 2008 |
Selasa, 29 Januari 2008
* Tentang OSI
Pengantar Model Open Systems Interconnection(OSI)
Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
- Model Layer OSI
Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawwab secara khusus pada proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung.Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual. - Open” dalam OSI
“Open” dalam OSI adalah untuk menyatakan model jaringan yang melakukan interkoneksi tanpa memandang perangkat keras/ “hardware” yang digunakan, sepanjang software komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara tidak langsung menimbulkan “modularity” (dapat dibongkar pasang).Modularity
“Modularity” mengacu pada pertukaran protokol di level tertentu tanpa mempengaruhi atau merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya.Dalam sebuah layer, protokol saling dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi terus berlangsung. Pertukaran ini berlangsung didasarkan pada perangkat keras “hardware” dari vendor yang berbeda dan bermacam-macam alasan atau keinginan yang berbeda.Modularity
Seperti contoh Jasa Antar/Kurir. “Modularity” pada level transportasi menyatakan bahwa tidak penting, bagaimana cara paket sampai ke pesawat.
Paket untuk sampai di pesawat, dapat dikirim melalui truk atau kapal. Masing-masing cara tersebut, pengirim tetap mengirimkan dan berharap paket tersebut sampai di Toronto. Pesawat terbang membawa paket ke Toronto tanpa memperhatikan bagaimana paket tersebut sampai di pesawat itu.
7 Layer OSI
Model OSI terdiri dari 7 layer :
Struktur tujuh lapis model OSI, bersamaan dengan protocol data unit pada setiap lapisan
OSI Reference Model memiliki tujuh lapis dengan keterangan sebagai berikut:
1. Application
Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya terdapat ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil keadaan dimana editor layar penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam-macam terminal, yang masing-masing memiliki layout layar yang berlainan, mempunyai cara urutan penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan sebagainya.
Suatu cara untuk mengatasi masalah seperti di ata, adalah dengan menentukan terminal virtual jaringan abstrak, serhingga editor dan program-program lainnya dapat ditulis agar saling bersesuaian. Untuk menangani setiap jenis terminal, satu bagian software harus ditulis untuk memetakan fungsi terminal virtual jaringan ke terminal sebenarnya. Misalnya, saat editor menggerakkan cursor terminal virtual ke sudut layar kiri, software tersebut harus mengeluarkan urutan perintah yang sesuai untuk mencapai cursor tersebut. Seluruh software terminal virtual berada pada application layer.
Fungsi application layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang satu dengan yang lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara menyatakan baris-baris teks yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya ketidak-kompatibelan ini. Tugas tersebut juga merupakan pekerjaan appication layer, seperti pada surat elektronik, remote job entry, directory lookup, dan berbagai fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan khusus lainnya.
2. Presentation
Pressentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan.
Satu contoh layanan pressentation adalah encoding data. Kebanyakan pengguna tidak memindahkan string bit biner yang random. Para pengguna saling bertukar data sperti nama orang, tanggal, jumlah uang, dan tagihan. Item-item tersebut dinyatakan dalam bentuk string karakter, bilangan interger, bilangan floating point, struktur data yang dibentuk dari beberapa item yang lebih sederhana. Terdapat perbedaan antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam memberi kode untuk menyatakan string karakter (misalnya, ASCII dan Unicode), integer (misalnya komplemen satu dan komplemen dua), dan sebagainya. Untuk memungkinkan dua buah komputer yang memiliki presentation yang berbeda untuk dapat berkomunikasi, struktur data yang akan dipertukarkan dapat dinyatakan dengan cara abstrak, sesuai dengan encoding standard yang akan digunakan “pada saluran”. Presentation layer mengatur data-struktur abstrak ini dan mengkonversi dari representation yang digunakan pada sebuah komputer menjadi representation standard jaringan, dan sebaliknya.
3. Session layer
Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.
Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja (analog dengan rel kereta api tunggal), session layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat.
Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol, adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang token yang diijinkan melakukan operasi kritis.
Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat terjadi ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke mesin lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua crash yang dapat terjadi. Setelah masing-masing transfer dibatalkan, seluruh transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi crash, hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer ulang.
4. Transport layer
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.
Dalam keadaan normal, transport layer membuat koneksi jaringan yang berbeda bagi setiap koneksi transport yang diperlukan oleh session layer. Bila koneksi transport memerlukan throughput yang tinggi, maka transport layer dapat membuat koneksi jaringan yang banyak. Transport layer membagi-bagi pengiriman data ke sejumlah jaringan untuk meningkatkan throughput. Di lain pihak, bila pembuatan atau pemeliharaan koneksi jaringan cukup mahal, transport layer dapat menggabungkan beberapa koneksi transport ke koneksi jaringan yang sama. Hal tersebut dilakukan untuk membuat penggabungan ini tidak terlihat oleh session layer.
Transport layer juga menentukan jenis layanan untuk session layer, dan pada gilirannya jenis layanan bagi para pengguna jaringan. Jenis transport layer yang paling populer adalah saluran error-free point to point yang meneruskan pesan atau byte sesuai dengan urutan pengirimannya. Akan tetapi, terdapat pula jenis layanan transport lainnya. Layanan tersebut adalah transport pesan terisolasi yang tidak menjamin urutan pengiriman, dan membroadcast pesan-pesan ke sejumlah tujuan. Jenis layanan ditentukan pada saat koneksi dimulai.
Transport layer merupakan layer end to end sebenarnya, dari sumber ke tujuan. Dengan kata lain, sebuah program pada mesin sumber membawa percakapan dengan program yang sama dengan pada mesin yang dituju. Pada layer-layer bawah, protokol terdapat di antara kedua mesin dan mesin-mesin lain yang berada didekatnya. Protokol tidak terdapat pada mesin sumber terluar atau mesin tujuan terluar, yang mungkin dipisahkan oleh sejumlah router. Perbedaan antara layer 1 sampai 3 yang terjalin, dan layer 4 sampai 7 yang end to end. Hal ini dapat dijelaskan seperti pada gambar 2-1.
Sebagai tambahan bagi penggabungan beberapa aliran pesan ke satu channel, transport layer harus hati-hati dalam menetapkan dan memutuskan koneksi pada jaringan. Proses ini memerlukan mekanisma penamaan, sehingga suatu proses pada sebuah mesin mempunyai cara untuk menerangkan dengan siapa mesin itu ingin bercakap-cakap. Juga harus ada mekanisme untuk mengatur arus informasi, sehingga arus informasi dari host yang cepat tidak membanjiri host yang lambat. Mekanisme seperti itu disebut pengendalian aliran dan memainkan peranan penting pada transport layer (juga pada layer-layer lainnya). Pengendalian aliran antara host dengan host berbeda dengan pengendalian aliran router dengan router. Kita akan mengetahui nanti bahwa prinsip-prinsip yang sama digunakan untuk kedua jenis pengendalian tersebut.
5. Network layer
Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang “dihubungkan ke” network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.
Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian kemacetan seperti itu juga merupakan tugas network layer.
Karena operator subnet mengharap bayaran yang baik atas tugas pekerjaannya. seringkali terdapat beberapa fungsi accounting yang dibuat pada network layer. Untuk membuat informasi tagihan, setidaknya software mesti menghitung jumlah paket atau karakter atau bit yang dikirimkan oleh setiap pelanggannya. Accounting menjadi lebih rumit, bilamana sebuah paket melintasi batas negara yang memiliki tarip yang berbeda.
Perpindahan paket dari satu jaringan ke jaringan lainnya juga dapat menimbulkan masalah yang tidak sedikit. Cara pengalamatan yang digunakan oleh sebuah jaringan dapat berbeda dengan cara yang dipakai oleh jaringan lainnya. Suatu jaringan mungkin tidak dapat menerima paket sama sekali karena ukuran paket yang terlalu besar. Protokolnyapun bisa berbeda pula, demikian juga dengan yang lainnya. Network layer telah mendapat tugas untuk mengatasi semua masalah seperti ini, sehingga memungkinkan jaringan-jaringan yang berbeda untuk saling terinterkoneksi.
6. Data Link layer
Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan kenetwork layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecag-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada data link layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame. Bila secara insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada data, maka diperlukan perhatian khusus untuk menyakinkan bahwa pola tersebut tidak secara salah dianggap sebagai batas-batas frame.
Terjadinya noise pada saluran dapat merusak frame. Dalam hal ini, perangkat lunak data link layer pada mesin sumber dapat mengirim kembali frame yang rusak tersebut. Akan tetapi transmisi frame sama secara berulang-ulang bisa menimbulkan duplikasi frame. Frame duplikat perlu dikirim apabila acknowledgement frame dari penerima yang dikembalikan ke pengirim telah hilang. Tergantung pada layer inilah untuk mengatasi masalah-masalah yang disebabkan rusaknya, hilangnya dan duplikasi frame. Data link layer menyediakan beberapa kelas layanan bagi network layer. Kelas layanan ini dapat dibedakan dalam hal kualitas dan harganya.
Masalah-masalah lainnya yang timbul pada data link layer (dan juga sebagian besar layer-layer di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data dari pengirim yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalu-lintas data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang dimiliki penerima pada suatu saat tertentu. Seringkali pengaturan aliran dan penanganan error ini dilakukan secara terintegrasi.
Saluran yang dapat mengirim data pada kedua arahnya juga bisa menimbulkan masalah. Sehingga dengan demikian perlu dijadikan bahan pertimbangan bagi software data link layer. Masalah yang dapat timbul di sini adalah bahwa frame-frame acknoeledgement yang mengalir dari A ke B bersaing saling mendahului dengan aliran dari B ke A. Penyelesaian yang terbaik (piggy backing) telah bisa digunakan; nanti kita akan membahasnya secara mendalam.
Jaringan broadcast memiliki masalah tambahan pada data link layer. Masalah tersebut adalah dalam hal mengontrol akses ke saluran yang dipakai bersama. Untuk mengatasinya dapat digunakan sublayer khusus data link layer, yang disebut medium access sublayer.
7. Physical layer
Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit. Pertanyaan yang timbul dalam hal ini adalah : berapa volt yang perlu digunakan untuk menyatakan nilai 1? dan berapa volt pula yang diperlukan untuk angka 0?. Diperlukan berapa mikrosekon suatu bit akan habis? Apakah transmisi dapat diproses secara simultan pada kedua arahnya? Berapa jumlah pin yang dimiliki jaringan dan apa kegunaan masing-masing pin? Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang berada di bawah physical layer.
Apa yang dilakukan oleh 7 layer OSI ?
Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke-tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati layer physical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya.
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protoklol jaringan dan metode transmisi.
Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standard.Model OSIKeteranganApplication Layer: Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.Presentation Layer: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.Session Layer: Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”.Transport Layer: Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).Network Layer: Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.Data Link Layer: Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.Physical Layer: Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.
* Pengulasan tentang TCP/IP
Agar jaringan intrenet ini berlaku semestinya harus ada aturan standard yang mengaturnya karena itu diperlukan suatu protokol internet.
- Sejarah TCP/IP
Internet Protocol dikembangkan pertama kali oleh Defense Advanced Research Projects Agency ( DARPA) pada tahun 1970 sebagai awal dari usaha untuk mengembangkan protokol yang dapat melakukan interkoneksi berbagai jaringan komputer yang terpisah, yang masing-masing jaringan tersebut menggunakan teknologi yang berbeda. Protokol utama yang dihasilkan proyek ini adalah Internet Protocol (IP). Riset yang sama dikembangkan pula yaitu beberapa protokol level tinggi yang didesain dapat bekerja dengan IP. Yang paling penting dari proyek tersebut adalah Transmission Control Protocol (TCP), dan semua grup protocol diganti dengan TCP/IP suite. Pertamakali TCP/IP diterapkan di ARPANET, dan mulai berkembang setelah Universitas California di Berkeley mulai menggunakan TCP/IP dengan sistem operasi UNIX. Selain Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) ini yang mengembangkan Internet Protocol, yang juga mengembangkan TCP/IP adalah Department of defense (DOD).
- Seperti halnya protokol komunikasi yang lain, maka TCP/IP pun mempunyai beberapa layer, layer-layer itu adalah :
IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari node ke node. IP mendahului setiap paket data berdasarkan 4 byte (untuk versi IPv4) alamat tujuan (nomor IP). Internet authorities menciptakan range angka untuk organisasi yang berbeda. Organisasi menciptakan grup dengan nomornya untuk departemen. IP bekerja pada mesin gateaway yang memindahkan data dari departemen ke organisasi kemudian ke region dan kemudian ke seluruh dunia. TCP (transmission transfer protocol) berperan didalam memperbaiki pengiriman data yang benar dari suatu klien ke server. Data dapat hilang di tengah-tengah jaringan. TCP dapat mendeteksi error atau data yang hilang dan kemudian melakukan transmisi ulang sampai data diterima dengan benar dan lengkap. Sockets yaitu merupakan nama yang diberikan kepada subrutin paket yang menyediakan akses ke TCP/IP pada kebanyakan sistem.
TCP/IP protocol suite terdiri dari 4 layers: Applikasi, Transport, Internetwork, dan network interface. Arsitektur protocol TCP/IP (internet) dapat terlihat pada bagan dibawah ini:
- Layer layer diatas dapat dilihat sebagai hirarki seperti di bawah ini :
- Layer Applikasi adalah sebuah aplikasi yang mengirimkan data ke transport layer. Misalnya FTP, email programs dan web browsers.
- Layer Transport bertanggung jawab untuk komunikasi antara aplikasi. Layer ini mengatur aluran informasi dan mungkin menyediakan pemeriksaan error. Data dibagi kedalam beberapa paket yang dikirim ke internet layer dengan sebuah header. Header mengandung alamat tujuan, alamat sumber dan checksum. Checksum diperiksa oleh mesin penerima untuk melihat apakah paket tersebut ada yang hilang pada rute.
- Layer Internetwork bertanggung jawab untuk komunikasi antara mesin. Layer ini meg-engcapsul paket dari transport layer ke dalam IP datagrams dan menggunakan algoritma routing untuk menentukan kemana datagaram harus dikirim. Masuknya datagram diproses dan diperiksa kesahannya sebelum melewatinya pada Transport layer.
- Layer networks interface adalah level yang paling bawah dari susunan TCP/IP. Layer ini adalah device driver yang memungkinkan datagaram IP dikirim ke atau dari pisikal network. Jaringan dapaat berupa sebuah kabel, Ethernet, frame relay, Token ring, ISDN, ATM jaringan, radio, satelit atau alat lain yang dapat mentransfer data dari sistem ke sistem. Layer network interface adalah abstraksi yang memudahkan komunikasi antara multitude arsit
Senin, 28 Januari 2008
* Cara membuat IP Address secara teks dan grafis
Cara Membuat IP Secara Teks:
- Bukalah Terminal dg mengklik Applications kemudian pilih Acessoris dan klik Terminal.
- Kemudian masuklah pd login Root dg mengetikkan perintah SU dan masukkan passwordnya.
- Ketikkan lspci untuk mengetahui apakah Ethernet card komputer aktif atau terdeteksi.
- Kemudian ketikkan ifconfig.
- Setelah itu ketikkan nomer IP yg akan dibuat dg mengetikkan ifconfig eth0 xxx.xxx.xxx.xxx (nomer dari IP).
Cara Membuat IP Secara Grafis:
- Pilih Dekstop kemudian pilih Administration setelah itu pilih dan klik Networking.
- Apabila keluar kotak dialog perintah memasukkan password maka masukkanlah password dari root anda.
- Dalam kotak dialog Connection klik 2x pada Ethernet Connection atau dapat juga dg mengklik pada kotak Properties.
- Pada Configuration pilih Static IP Address.
- Kemudian pada kotak IP Address : tulislah nomer IP yg akan dibuat.
- Dan pada kotak Subnet Mask akan keluar secara otomatis nomer dari Subnet Mask setelah kita tuliskan nomer IP kita.
- Setelah itu pada kotak Gateway Address : tulislah nomer Gatewaynya.
- Kemudian klik OK.
Minggu, 27 Januari 2008
* Pengalamatan IP Address
Pengalamatan Dengan IP
1. Overview
Pengalamatan bertujuan bagaimana supaya data yang dikirim sampai pada mesin yang sesuai (mesin tujuan) dan bagaimana hal tersebut dapat dilakukan oleh operator dengan mudah. Untuk itu maka data dari suatu host (komputer) harus dilewatkan ke jaringan menuju host tujuan, dan dalam komputer tersebut data akan disampaikan ke user atau proses yang sesuai. TCP/IP menggunakan tiga skema untuk tugas ini :
1. Addressing
IP address yang mengidentifikasikan secara unik setiap host di jaringan, sehingga dapat menjamin data dikirim ke alamat yang benar.
2. Routing
Pengaturan gateway untuk mengirim data ke jaringan dimana host tujuan berada.
3. Multiplexing
Pengaturan nomor port dan protokol yang mengirim data pada modul software yang benar di dalam host.
Masing-masing skema penting untuk pengiriman data antar dua aplikasi yang bekerjasama dalam jaringan TCP/IP.
IP address berupa bilangan biner 32 bit dan ditulis sebagai 4 urutan bilangan desimal yang dipisahkan dengan tanda titik. Format penulisan IP adalah : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx, dengan x adalah bilangan biner 0 atau 1. Dalam implementasinya IP address ditulis dalam bilangan desimal dengan bobot antara 0 – 255 (nilai desimal mungkin untuk 1 byte). IP address terdiri dari bagian jaringan dan bagian host, tapi format dari bagian-bagian ini tidak sama untuk setiap IP address.
Jumlah bit alamat yang digunakan untuk mengidentifikasi jaringan, dan bilangan yang digunakan untuk mengidentifikasi host berbeda-beda tergantung kelas alamat yang digunakan. Ada tiga kelas alamat utama, yaitu kelas A, kelas B, dan kelas C. Dengan memeriksa beberapa bit pertama dari suatu alamat , software IP bisa dengan cepat membedakan kelas address dan strukturnya. Contoh kelas IP address dapat dilihat pada Gambar 2.6.
Berikut ini diberikan aturan yang membedakan kelas IP address :
a. IP Address kelas A :
bit pertama dari IP address adalah 0
jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya : 0 - 127
hanya ada kurang dari 128 jaringan kelas A
setiap jaringan kelas A bisa mempunyai jutaan host
b. IP Address kelas B :
bit pertama dari IP address adalah 10
jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya : 128 - 191
terdapat ribuan jaringan kelas B
setiap jaringan kelas B bisa mempunyai ribuan host
c. IP Address kelas C :
bit pertama dari IP address adalah 110
jadi jaringan dengan IP yang byte pertamanya 192 - 223
terdapat jutaan jaringan kelas C
setiap jaringan kelas C hanya mempunyai kurang dari 254 host
d. IP Address kelas D :
bit pertama dari IP address adalah 111
nomor jaringan dengan IP yang byte pertamanya lebih dari 223
merupakan address yang dialokasikan untuk kepentingan khusus
Tidak semua alamat jaringan dan alamat host dapat digunakan. Misalnya kita telah membicarakan bahwa alamat dengan desimal pertama lebih dari 233 dialokasikan untuk kepentingan khusus. Dua alamat kelas A, 0 dan 127, juga dialokasikan untuk kepentingan khusus. Jaringan 0 menunjukkan route default (digunakan untuk menyederhanakan aplikasi jaringan dengan membiarkan host lokal dialamatkan dengan cara yang sama seperti remote-host digunakan ketika mengkonfigurasi host) dan jaringan 127 sebagai loopback-address. Selain itu juga ada beberapa alamat host yang disediakan untuk kepentingan khusus ini, misalnya 0 dan 255 dalam semua kelas jaringan. Sebuah IP address dengan semua bit hostnya 0 menunjukkan jaringannya sendiri, misalnya 26.0.0.0 menunjukkan jaringan 26 dan 128.66.0.0 menunjukkan jaringan 128.66. Alamat dalam bentuk ini digunakan dalam tabel routing untuk menunjukkan seluruh jaringan. IP address dengan semua bit host diset satu adalah broadcast address. Suatu alamat broadcast digunakan untuk alamat setiap host dalam jaringan secara simultan. Alamat broadcast untuk jaringan 128.66 adalah 128.66.255.255.
2. Supernetting
Ada dua masalah yang saling berkaitan, antara pemberian suatu kelas alamat pada suatu lembaga. Pertama kelas alamat yang diberikan lebih kecil daripada jumlah host yang akan dihubungkan. Dan yang kedua sebaliknya, kelas alamat yang lebih besar dari host yang akan saling dihubungkan. Supernetting berkaitan dengan metode untuk memanipulasi alokasi alamat yang terbatas sedemikian sehingga semua host yang tersedia dapat dihubungkan ke jaringan. Jadi supernetting adalah menggunakan bit mask alamat asal untuk membuat jaringan yang lebih besar.
3. Subnetting
Masalah kedua yang berkaitan dengan bagaimana membuat suatu alokasi alamat lebih efisien, bila ternyata host yang akan kita hubungkan ke jaringan lebih kecil daripada alokasi alamat yang kita punyai. Yang jelas dengan menggunakan metoda subnetting, bit host IP address direduksi untuk subnet ini. Sebagai contoh, subnet mask diasosiasikan dengan alamat kelas B standart adalah 255.255.0.0. Subnet mask digunakan dengan memperluas bagian jaringan dari suatu alamat kelas B dengan byte tambahan. Misalnya sub mask 255.255.255.0 berarti dua byte pertama mendefinisikan jaringan kelas B, byte ketiga menunjukkan alamat subnet, dan yang keempat baru menunjuk pada host pada subnet yang bersangkutan. Masking yang byte-oriented lebih mudah dibaca dan diartikan, tapi sebenarnya subnet masking bersifat bit-oriented, jadi misalnya seseorang bisa saja membuat sub-mask 255.255.255.192. Tabel 2.1 mengilustrasi efek dari subnet-mask terhadap bermacam-macam alamat jaringan :
IP Address
Subnetmask
Interpretasi
128.66.12.1
255.255.255.0
Host 1 pada subnet 128.66.12.0
130.97.16.132
255.255.255.192
Host 4 pada subnet 130.97.16.128
192.178.16.66
255.255.255.192
Host 2 pada subnet 192.178.16.64
132.90.132.5
255.255.240.0
Host 4.5 pada subnet 132.90.128.0
18.20.16.91
255.255.0.0
Host 16.91 pada subnet 18.20.0.0
Tabel Efek Subnet Mask Terhadap IP Address
Baca Selengkapnya ......* Membuat shortcut program win pada dekstop linux
- klik kanan pada Dekstop yg kosong, kemudian pilih dan klik Create Launcher.
- Ketikkan nama shortcut pada kotak Name :
- Kemudian pada kotak Command tulislah letak folder dari aplikasi yg diinginkan untuk dibuat shortcutnya.
- Klik Ok.
* Cara menjalankan program win yg terinstall pada linux
- Bukalah Terminal dg mengklik Applications kemudian pilih Acessoris dan klik Terminal.
- Kemudian masuklah pd login Root dg mengetikkan perintah SU dan masukkan passwordnya.
- Kemudian ketikkan ls untuk mengetahui isi dari folder yg dibuka.
- Setelah itu ketikkan cd .wine/ untuk masuk kedalam folder wine [ Untuk cara yg lebih cepat dapat diketikkan cd .w kemudian tekan tab ].
- Ketikkan lagi ls.
- Kemudian ketikkan cd drive_c/ untuk masuk kedalam folder drive c [ Untuk cara yg lebih cepat dapat diketikkan cd dr kemudian tekan tab ].
- Ketikkan ls lagi.
- Setelah itu ketikkan cd Program\ Files/ untuk masuk kedalam folder program files [ Untuk cara yg lebih cepat dapat diketikkan cd Pr kemudian tekan tab ].
- Ketikkan kembali ls.
- Misalkan kita akan menginstall Adobe Photoshop maka ketikkan cd Adobe/ misalnya nama foldernya Adobe [ Untuk cara yg lebih cepat dapat diketikkan cd A kemudian tekan tab ].
- Ketikkan kembali ls.
- Kemudian ketikkan cd Photoshop\ 7.0/ untuk masuk kedalam folder photoshop letak Setup Photoshop berada [ Untuk cara yg lebih cepat dapat diketikkan cd P kemudian tekan tab ].
- Kemudian ketikkan lagi ls dan carilah file Photoshop yg berbasis atau berjenis .exe
- Setelah ditemukan maka ketikkan wine Photoshop.exe [ Untuk cara yg lebih cepat dapat diketikkan wine P kemudian tekan tab ].
- Dan enter.
* Cara menginstall program win pada linux
- Bukalah Terminal dg mengklik Applications kemudian pilih Acessoris dan klik Terminal.
- Kemudian masuklah pd login Root dg mengetikkan perintah SU dan masukkan passwordnya.
- Kemudian ketikkan cd/
- Kemudian ketikkan ls untuk mengetahui apa saja file-file yang terdapat didalamnya.
- Apabila file terletak didalam flaskdisk maka ketikkan cd media kemudian ketik ls dan masuklah pada folder dari flaskdisk. Akan tetapi apabila file terletak disebuah cd maka ketikkan cd cdrom.
- Ketikkan ls kembali.
- Masuklah pada folder letak software dg mengetikkan cd (nama folder).
- Setelah itu ketikkan Wine Setup.exe.
- Maka akan keluar kotak dialog perintah untuk menginstal software.